JAKARTA, KALIMANTANLIVE.COM – Belum lagi pandemi virus Corona teratasi, dunia kembali dihebohkan munculnya varian baru Covid-19 yang tidak kalah mematikan. Mutasi virus Corona pertama kali diketahui muncul di Inggris dan Afrika.
Kini, Covid-19 varian baru itu kembali ditemukan di Jepang yang dibawa oleh wisatawan asal Brasil.
Varian baru Covid-19 diberi nama VUI 202012/01 menyertakan mutasi genetik pada protein “spike” yang dapat menjadi penyebab penyebaran virus secara langsung dan mudah di antara manusia.
Dilansir dari Okezone.com, varian baru virus corona tersebut memiliki risiko yang lebih tinggi dari sebelumnya. Karenanya, banyak masyarakat mulai resah yang dapat berujung pada stres dan depresi.
BACA JUGA :
Varian Baru COVID-19 Muncul, Total Pasien Sembuh Bertambah Sebanyak 558.703 Orang
Meskipun tidak ada bukti bahwa varian Inggris menyebabkan penyakit yang lebih parah atau peningkatan risiko kematian, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mengumumkan bahwa mereka memantau penyakit tersebut dengan cermat.
“Informasi mengenai karakteristik virologi, epidemiologi dan klinis dari varian tersebut muncul dengan cepat,” kata CDC seperti dilansir dari Silive.
CDC mengatakan, perjalanan yang dilakukan oleh orang-orang Inggris, serta tingginya prevalensi varian ini di antara infeksi, berpotensi meningkatkan kemungkinan impor.
Nah, untuk mengetahui apakah seseorang terkena varian baru Covid-19, ada beberapa gejala yang harus dicermati. Memang, gejala varian baru virus corona sejauh ini identik dengan strain awal, tetapi CDC memantau situasinya dengan cermat.
Komentar