oleh

Banjir Bandang dan Tanah Longsor di Flores Timur NTT, 67 Orang Meninggal, Puluhan Orang Hilang

JAKARTA, Kalimantanlive.com – Sebanyak 67 orang meninggal dunia, puluhan warga dikabarkan hilang dalam musibah banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu (4/4/2021) dini hari pukul 01.00 Wita.

Data korban meninggal kemungkin terus bertambah menyusul pencarian korban yang dilakukan di berbagai lokasi yang lokasinya berjauhan.

“Sedikitnya ada 67 orang meninggal dan puluhan warga diduga masih terjebak longsor akibat dari banjir bandang yang terjadi di Pulau Adonara, Flores Timur, Minggu 4 April 2021,” kata Bupati Flores Timur, Antonius Gege Hajon, sebagaimana dilansir dari Pos Kupang, Senin (5/4/2021).

BACA JUGA :
Video Detik-detik Terjadinya Longsor Susulan di Sumedang Saat Petugas Menulis Daftar Korban

Sebelumnya, dilansiri CNNIndonesia.com, jumlah korban banjir bandang dan tanah longsor yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa, hanya sebanyak 54 orang dari sebelumnya 20 orang. Namun, jumlah korban terus bertambah menyusul penemuan korban bencana dari berbagai lokasi.

Banjir bandang dan tanah longsor di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), Minggu, 4 April 2021, dini hari. (CNNIndonesia)

Banjir bandang yang juga menyebabkan longsoran tanah itu terjadi di beberapa desa yang ada di Kabupaten Flores Timur. Longsoran paling parah terjadi di Desa Nele Lamadiken, Kecamatan Ile Boleng, Kabupaten Flores Timur.

Banjir bandang di Flores Timur terjadi sekitar pukul 01.00 Wita, dinihari di saat kebanyakan orang sedang tidur, sehingga tak bisa berbuat banyak untuk menyelamatkan diri.

Banjir bandang terjadi akibat luapan sungai dari wilayah perbukitan di sekitar Desa Horowura dan Hoko Horowura, Kecamatan Adonara Tengah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *