JAKARTA, Kalimantanlive.com – Pertanyaan janggal dalam tes alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi ASN yang terungkap ke publik makin bertambah.
Di antaranya adalah pertanyaan tentang lepas jilbab, urusan pribadi, hingga membaca ulang syahadat.
Dikutip dari detikcom, salah seorang sumber di KPK yang merupakan pegawai perempuan mengaku ditanya perihal jilbab. Bila pegawai perempuan itu enggan melepas jilbab, dianggap lebih mementingkan diri sendiri.
“Aku ditanya bersedia enggak lepas jilbab. Pas jawab nggak bersedia, dibilang berarti lebih mementingkan pribadi daripada bangsa negara,” ucap pegawai KPK itu, Jumat (7/5/2021).
BACA JUGA:
Mahkamah Konstitusi Tolak Uji Formil Revisi UU KPK, Harapan Penguatan Buyar
Pegawai perempuan KPK lainnya mengaku ditanya urusan pribadi. Dia pun heran dengan ragam pertanyaan itu.
“Ditanya kenapa belum punya anak,” ucap pegawai KPK perempuan itu.
“Ditanya kenapa cerai,” imbuh pegawai lainnya.
Awalnya isu basi Taliban dibangun sedemikian rupa sebelum Revisi UU KPK.
Sekarang digunakan untuk menyingkirkan pegawai2 KPK yg sebagian sdg menangani kasus korupsi besar.
Kelihatan ga benang merahnya?
Kelihatan jg ga siapa yg pake isu ini?
😊https://t.co/3h9E7gkKvi— Febri Diansyah (@febridiansyah) May 7, 2021
Selain itu, ada pewawancara yang disebut meminta pegawai KPK lain membaca ulang syahadat sebagai seorang muslim. Ada pula permintaan untuk membaca doa makan.
“Ada yang disuruh syahadat ulang, ada yang disuruh baca doa makan,” ucapnya.
Komentar