BANJARMASIN, Kalimantanlive.com – Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Provinsi Kalsel, drh Suparmi mengatakan stok hewan kurban menjelang Idul Adha 1442 H (tahun 2021) cenderung mengalami peningkatan.
Menurut dia, berbeda dengan tahun lalu yang disediakan sapi sebanyak 12 ribu lebih ekor, tahun ini Disbunnak menyediakan sebanyak 14.500-an lebih sapi sedangkan perhitungan perkiraan kebutuhan masyarakat sekitar 13 ribu sekian.
“Jadi masih ada stok kita seribu lebih dilihat dari perhitungan perkiraan kebutuhan masyarakat,” ujarnya Rabu (7/7/2021) usai rapat Ekspose kegiatan super prioritas di DPRD Kalsel dengan Komisi II DPRD Kalsel.
Untuk menjamin keamanan bagi yang mengkonsumsi maupun penerima daging kurban, lanjut Suparmi, pihaknya menurunkan tim pengawalan dan pemeriksaan ternak hewan kurban sebelum dipotong maupun sudah dipotong.
kata dia, koordinasi dan sosialisasi pemeriksaan antemortem hewan kurban ini pun telah disampaikan pihaknya kepada Dinas yang mebidangi fungsi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner di kabupaten/kota.
Untuk mempertegas imbauan ini, lanjutnya pihaknya telah mengirim surat ke Pj Gubernur agar disampaikan kepada bupati dan wali kota untuk pengawalan pemeriksaan hewan kurban pada masa pandemi saat ini.
“Kita juga akan rapat dengan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) cabang Kalsel untuk ikut bekerja sama dalam pemeriksaan hewan kurban,” paparnya.
Lanjutnya aturan pelaksanaan pemotongan hewan kurban ini sesuai Surat Edaran Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Nomor 8017/SE/PK.320/F/06/2021 tentang Pelaksanaan Kegiatan Kurban Dalam Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-19) diimbau agar kegiatan kurban memperhatikan protokol kesehatan untuk pencegahan penularan dan penyebaran Covid 19 yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
“Jadi tidak boleh ada kerumunan di masyarakat hanya boleh menerima dagingnya saja,” jelasnya.
Ia pun meyakini perekonomian di Kalsel dilihat dari minat masyarakat untuk berkurban tetap bagus meskipun masih di masa pandemi Covid-19 sekarang ini. “Minat masyarakat berkurban di tahun ini cenderung mengalami peningkatan,” katanya.
Program Prioritas 2022
Kepala Dinas Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunak) juga menjelaskan expose program super prioritas tahun 2022 ke Komisi II DPRD Kalsel, meliput komoditas unggulan kepala sawit, karet, sapi dan bebek.
“Program tersebut untuk percepatan kesejahteraan perkebunan dan peternakan di Kalsel,” katanya
Ia membeberkan demi tercapainya tujuan tesebut, Disbunak Kalsel berupaya melakukan peremajaan sawit rakyat, peningkatan saran prasarana kelapa sawit dan sumber daya manusia.
Terkait percepatan bidang peternakan meliput swasembada sapi potong serta perkembangan hewan unggas.
Dirinya bersyukur DPRD Kalsel selalu mendukung program kerja Disbunak untuk percepatan perekonomian.
Selain itu, peternakan di Kalsel juga sudah mulai bekerjasama dengan perusahan swasta untuk mengelola hewan ternak dilahan perusahaan.
“Banyak perusahaan swasta yang bekerjasama dengan peternakan,” ucapnya.
Dengan kerjasama tersebut mampu mensuplai kebutuhan masyarakat terhadap sapi potong, sehingga mampu menekan masuknya hewan dari daerah lain.
“Mampu memenuhi kebutuhan Kalsel itu sudah luar biasa,” katanya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo mengatakan Dewan sangat mengapresiasi atas kinerja Disbunak yang mengkolaborasikan peternakan dengan perusahaan swasta.
“Kita akan terus menindaklanjuti program peternakan dilahan bekas tambang,” ucapnya.
Lanjutnya, lahan bekas tambang di daerah Tanah Laut dengan luas 500 hektar dapat juga dikelola untuk peternakan.
Adapun lahan bekas tambang sejatinya bekas peternakan, oleh karena itu pengembalian fungsi kesediakala tentu sangat menguntungkan, walaupun tidak sepeti sebelumnya.
Oleh karena itu, dirinya berharap lahan bekas tambang dapat dikelola untuk dijadikan peternakan terutama hewan seperti sapi.
Penulis : Elpian
Editor : Elpian Achmad
Komentar