BANJARMASIN, Kalimantanlive.com – Kabar duka atau berita orang meninggal dunia makin sering terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini.
Hampir setiap hari, selalu saja ada kabar kematian warga baik yang diumumkan lewat pengeras suara di masjid, maupun beredar lewat media sosial.
Seiring meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kalsel, korban pun terus berguguran. Tanpa pandang usia, jenis kelamin maupun profesi.
BACA JUGA :
Tuan Guru Kapuh KH Ridwan Baseri Meninggal Dunia di RS Hasan Basry Kandangan HSS, Umat Berduka
Bagi para petugas pengurusan jenazah Masjid Al-Jihad Jalan Cempaka Besar Banjarmasin, Kalimantan Selatan, kesibukan mereka pun kian meningkat, seiring terus bertambahnya orang yang meninggal dunia setiap hari.
Bahkan, beberapa hari lalu, jumlah jenazah yang ditangani dan disalatkan petugas pemulasaran Masjid Al Jihad mencatat jumlah 25 mayat.
Rekor tertinggi jumlah jenazah yang pernah disalatkan di Masjid Al-Jihad selama ini.
Dari 25 jenazah tersebut, sebanyak 14 mayat merupakan jenazah pasien Covid-19 yang dikirim dari RS di Kota Banjarmasin.
Saat ini terjadi peningkatan permintaan masyarakat agar jenazah keluarganya diurus oleh pihak Masjid Al-Jihad.
Suka dan duka pemulasaran jenazah termasuk menangani keluarga yang ditinggalkan pun, sudah menjadi keseharian mereka.
Salah seorang pengurus jenazah Masjid Al-Jihad, Hj Sri Hidayati mengatakan masih banyak masyarakat yang belum tahu prosedur tentang cara menyelenggarakan jenazah di Masjid Al-Jihad.
“Terutama pihak keluarga ataupun wali dari jenazah yang berniat untuk menyelenggarakan pemulasaran mayat keluarganya di Masjid Al-Jihad,” ujarnya.
Menurut Sir Hidayati, karena kurang tahu prosedur, kadang terjadi kesalahpahaman secara sepihak, terutama di masa pandemi Covid-19 ini, di antaranya ada keluarga jenazah yang minta dijemput di rumah dan minta segera ditangani, sedangkan pengurus masih menangani beberapa jenazah lainnya.
Komentar