oleh

Warga Batubenawa HST Dibunuh di Tempat Kerjanya, Sadis! Pelaku Sarangkan 17 Tusukan

BARABAI, KALIMANTANLIVE.COM – Murjani (46) warga Jalan H Arjan RT 002 Desa Murung A Kecamatan Batubenawa, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) tewas mengenaskan.

Pria setengah baya ini tewas di tempat kerjanya di Jalan Penas Tani IV RT 01 Desa Kahakan, Kecamatan Batubenawa, setelah ditusuk bertubi-tubi sebanyak 19 tusukan oleh seterunya.

# Baca Juga :Misteri Penemuan Mayat di Sungai Lulut Banjarmasin, Diduga Dibunuh Teman Sendiri Usai Pesta Miras

# Baca Juga :13 Jam Kabur Pelaku Pembunuhan di Sungai Mesa Banjarmasin Dibekuk Polisi

# Baca Juga :Balita di Pekapuran Banjarmasin Tewas Dianiaya Ayah Tiri, Istri Diancam Mau Dibunuh

# Baca Juga :PENGAKUAN Ayah Usai Bunuh Anak dan Bacok Istri di Depok, Tangis Pacah Lihat Seragam SD

Kasus pembunuhan sadis itu terjadi pada Rabu (23/11/2022) sekira pukul 20.00 Wita.

Pelakunya SD (38) warga Jalan Penas Tani IV RT 01 Desa Kahakan, HST dan sudah menyerahkan diri ke Polsek Batubenawa.

Pelaku menyerahkan diri setelah Kasat Reskrim, Kasat Intel, KBO dan Unit Resmob serta Unit Identifikasi serta Kapolsek dan anggota polsek melakukan pendekatan terhadap warga.

Kapolres HST AKBP Sigid Hariyadi, melalui Kepala Seksi Humas Polres HST AKP Soebagijo, Kamis (24/11/2022) menjelaskan, pembunuhan tersebut terjadi di depan rumah Mashabi (44) dan dilaporkan oleh Kamilah ((34) warga Kahakan.

Satreskrim Polres HST pun telah mengamankan barang bukti berupa satu bilah parang panjang, satu bilah pisau penusuk dengan kumpangnya dan satu peti kayu.

Dijelaskan Soebagijo, tersangka pelaku melakukan penganiayaan berat hingga korban meninggal dunia di tempat tersebut, berawal sekira pukul 20.00 wita.

Tersangka mendatangi korban yang sedang bekerja membuat peti di depan rumah Mashabi, tempat korban bekerja.

Saat itu tersangka datang dengan tujuan meminta uang upah membersihkan sawah milik korban dengan traktor.

Saat mendatangi korban, tersangka sudah membawa parang dan pisau penusuk.

Begitu turun dari epeda motor dia langsung menghampiri korban yang sedang bekerja membuat peti.

Kemudian tersangka memanggil korban dengan berkata “Santar”.

Korban “Namaku bukan Santar”.

Tersangka pun langsung membacok korban.

Korban secara refleks menangkis menggunakan tutup peti, hingga parang milik tersangka terlempar.

Selanjutnya tersangka mencabut pisau penusuk dipinggangnya, lalu menikam korban ke arah perut.

“Korban menangkap pisau, namun terangka menariknya lalu menusukkannya kembali ke bagian perut hingga usus korban keluar,” jelas Soebagijo.