oleh

Antisipasi Risiko El-Nino, TPID Kalsel Gelar High Level Meeting, Wahyu Pratomo Tekankan Lima Langkah Pengendalian Inflasi 

BANJARMASIN, Kalimantanlive.com – Guna mengantisipasi dampak musim kering berkepanjangan atau El-Nino, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar rapat tingkat tinggi atau high level meeting (HLM) TPID se-Kalsel di Calamus Ballroom Hotel Rattan Inn, Banjarmasin, Senin (18/9/2023).

Membuka acara, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi di antara seluruh anggota TPID se-Kalsel guna mengantisipasi dampak El-Nino yang memicu kenaikan harga-harga pangan.

BACA JUGA:
BI Kalsel dan Pemprov Gelar Seminar Internasional dvancing Green Initiatives for the Sustainable Kalimantan through Action and Collaboration

Terlebih, sebutnya, sudah ada 19 negara yang membatasi ekspor produk pangan sehingga mendorong apresiasi harga pangan di tingkat global.

“Di tengah kondisi global yang masih penuh dengan ketidakpastian, kita patut bersyukur bahwa tingkat inflasi di Kalsel masih terkendali dan berada dalam tren yang melandai,” kata pria yang akrab disapa Paman Birin itu.

Setelah mencapai puncaknya sebesar 7,35% (year-on-year, yoy) pada September 2022, lanjutnya, tingkat inflasi Kalsel terus menurun hingga mencapai 4,36% (yoy) pada Agustus 2023.

Gubernur Sahbirin juga mengatakan, capaian itu tidak lepas dari kerja keras dan sinergitas di antara anggota TPID, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.

Paman Birin juga menggarisbawahi, TPID se-Kalsel perlu mencermati dan menindaklanjuti arahan Presiden RI yang disampaikan pada Rakornas Pengendalian Inflasi, Kamis (31/8/2023) lalu. Arahan Presiden itu berkaitan dengan upaya mengantisipasi dampak musim kemarau berkepanjangan, baik dalam jangka pendek maupun panjang.