KALIMANTANLIVE.COM – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca untuk sejumlah wilayah di Tanah Air, Rabu (7/8/2024).
Berdasarkan analisis meteorologis terkini, BMKG memprediksi bahwa sejumlah wilayah di Indonesia akan mengalami hujan lebat disertai angin kencang dan petir.
# Baca Juga :PERINGATAN DINI Cuaca 6-7 Agustus 2024, BMKG: Kalsel, Kalbar, Kaltim, Kaltara Berstatus Waspada!
# Baca Juga :12 Daerah Waspada Hujan Lebat Sabtu 3 Agustus 2024, BMKG, Kalsel dan Kalteng Dilanda Hujan Sedang
# Baca Juga :Prakiraan Cuaca Jumat 2 Agustus 2024, BMKG: Potensi Hujan Ringan di Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan
# Baca Juga :BMKG Keluarkan Peringatan Dini Cuaca 31 Juli-1 Agustus 2024, Kalimantan Selatan Hujan Sedang
Informasi ini sangat penting untuk diketahui oleh masyarakat agar dapat mempersiapkan diri menghadapi kondisi cuaca ekstrem.
Cuaca Rabu 7 Agustus 2024
Menurut BMKG, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat antara lain:
- Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi)
Cuaca di wilayah ini diprediksi akan berawan pada pagi hari, namun hujan lebat diperkirakan terjadi pada siang hingga malam hari.
Hujan lebat ini berpotensi menyebabkan genangan air dan banjir di beberapa titik rawan banjir.
2. Jawa Barat
Kota Bandung, Cianjur, dan Sukabumi akan mengalami hujan lebat mulai siang hingga malam hari.
Potensi longsor juga harus diwaspadai di daerah pegunungan dan perbukitan.
3. Sumatera Selatan
Palembang dan sekitarnya akan menghadapi hujan lebat yang dapat disertai petir.
Masyarakat di daerah ini diimbau untuk berhati-hati terhadap kemungkinan banjir bandang.
4. Kalimantan Tengah
Wilayah Palangkaraya dan sekitarnya diprediksi mengalami hujan lebat pada sore hingga malam hari.
Potensi angin kencang juga perlu diwaspadai.
5. Sulawesi Selatan
Makassar dan sekitarnya akan diguyur hujan lebat disertai petir.
Masyarakat di wilayah pesisir diimbau untuk waspada terhadap gelombang tinggi.
BMKG menjelaskan bahwa hujan lebat yang diprediksi terjadi pada 7 Agustus 2024 ini disebabkan oleh beberapa faktor meteorologis, di antaranya, terjadinya konvergensi (pertemuan angin) di beberapa wilayah Indonesia yang meningkatkan aktivitas pembentukan awan hujan.
Suhu permukaan laut yang hangat di beberapa wilayah perairan Indonesia meningkatkan penguapan air, yang kemudian berkontribusi pada pembentukan awan hujan.
MJO yang aktif di wilayah Indonesia juga berperan dalam meningkatkan potensi hujan lebat.
Dengan prediksi hujan lebat ini, masyarakat di wilayah-wilayah yang terdampak perlu melakukan berbagai langkah antisipasi untuk mengurangi risiko.
