KALIMANTANLIVE.COM – Sebanyak 90 kepala desa dari berbagai wilayah di Jawa Tengah mendadak bubar saat Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang melakukan penggerebekan di sebuah hotel bintang lima pada Rabu (23/10/2024).
Pertemuan ini diduga kuat untuk menggalang dukungan bagi salah satu pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah 2024.
Ketua Bawaslu Kota Semarang, Arief Rahman, mengungkapkan bahwa operasi tersebut dimulai setelah pihaknya menerima informasi terkait pertemuan para kepala desa yang diduga sebagai upaya mobilisasi dukungan bagi salah satu pasangan calon Pilgub Jateng.
# Baca Juga :550 Calon PTPS Terpilih, Bawaslu Tabalong Minta Tanggapan dan Masukan Masyarakat
# Baca Juga :Bawaslu Kotabaru Rakor Gakkumdu dan Evaluasi Laporan Hasil Pengawasan
# Baca Juga :Ketua Bawaslu Targetkan Awal November 551 Calon PTPS Dilantik
# Baca Juga :Paslon Gubernur Dilaporkan ke Bawaslu Kalteng, Diduga Langgar Aturan Pemasangan APK
“Laporan awal menyebutkan ada upaya mobilisasi kades dari berbagai daerah di Jateng untuk mendukung salah satu paslon Pilgub Jateng 2024,” kata Arief, mengutip dari Antara, Jumat (25/10/2024).
Sebanyak 11 personel Bawaslu segera dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pengawasan langsung. Namun, petugas sempat kesulitan memasuki ruang pertemuan hingga akhirnya mengikuti salah satu peserta yang hendak menuju lokasi acara di lantai tiga hotel tersebut.
Kehadiran Bawaslu mengejutkan para kades yang langsung bubar begitu melihat petugas masuk. “Sekitar 90 kades yang awalnya memenuhi ruang pertemuan langsung kabur,” ungkap Arief.
Meskipun beberapa kades yang tertinggal mengaku bahwa pertemuan tersebut hanya sekadar silaturahmi dan konsolidasi Paguyuban Kepala Desa (PKD) Se-Jateng, kecurigaan tetap mengarah pada dugaan konsolidasi politik. Arief menyebut bahwa para kades yang hadir berasal dari berbagai kabupaten di Jateng, seperti Pati, Rembang, Blora, dan lainnya.