KALIMANTANLIVE.COM – Artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan mungkin tidak akan mengambil alih seluruh pekerjaan sebagian besar orang, melainkan akan mengotomatisasi sebagian tugas mereka, sehingga membebaskan mereka untuk melakukan tugas-tugas lain, menurut sebuah penelitian di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Senin (21/8/2023).
Namun laporan ini memperingatkan bahwa pekerjaan di bidang administrasi kemungkinan besar akan menjadi pihak yang paling terkena dampaknya, dan berpotensi memberikan dampak yang lebih besar terhadap lapangan kerja perempuan, mengingat keterwakilan perempuan yang berlebihan di sektor ini, terutama di negara-negara kaya.
# Baca Juga :Siapkan Tenaga Kerja ke Jepang, Pemkot Banjarbaru Ingin Ada Transfer Pengetahun dan Teknologi
# Baca Juga :Pemprov Kalsel Segera Lakukan Teknologi Modifikasi Cuaca 12 Hari Hadapi Musim Kemarau
# Baca Juga :Alat Detektor Banjir Bawa Tanah Bumbu Juara Satu Lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna Tingkat Provinsi Kalsel
# Baca Juga :Pemprov Kalsel Motivasi IKM Pakai Teknologi Digital untuk Meningkatkan Desain Kemasan Produk
Studi PBB melalui Organisasi Buruh Internasional (ILO) menekankan pekerjaan klerikal (administratif) dan perempuan paling terdampak dengan kehadiran teknologi AI.
“Admin bakal terkena dampak paling keras dari AI dan itu berdampak perempuan karena perempuan paling banyak bekerja di sektor ini, terutama di negara-negara yang lebih makmur,” tulis laporan PBB tersebut.
Kenapa bisa begitu? Sebab teknologi kecerdasan buatan sudah memasuki setiap lapisan industri dan menggantikan pekerjaan manusia. Penggunaan teknologi AI jauh lebih murah dan efisien dibanding manusia.
Menurut data dari World Economic Forum atau WEF, pada tahun 2027 ada sebanyak 43 persen pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI.
Dalam Future of Jobs Report 2023, diperkirakan banyak pekerjaan yang berkaitan dengan teknologi AI yang meningkat dalam kurun waktu 5 tahun mendatang.
Selain itu, hingga tahun 2027 akan ada beberapa pekerjaan yang hilang dan digantikan oleh AI.
Menurut data Future of Jobs Report 2023 dari WEF, ini daftar pekerjaan yang hilang digantikan oleh AI:
- Teller bank
Petugas layanan pos
Kasir dan petugas tiket
Petugas entri data
Sekretaris administrasi dan eksekutif
Pencatatan material dan petugas penyimpanan stok
Petugas pembukuan akuntansi dan payroll
Tukang reparasi
Legislator dan pejabat
Petugas keuangan asuransi dan statistik
Sales door-to-door, penjual koran, dan pedagang kaki lima
12, Penjaga keamanan
- Petugas kredit dan pinjaman
Pemeriksa klaim pemeriksa dan penyidik
Penguji software
Meskipun ada beberapa pekerjaan yang bisa digantikan oleh AI, keberadaan manusia tetap penting di dunia kerja.
Anda perlu meningkatkan berbagai skill baik soft skill maupun hard skill, agar tetap bisa bersaing di tengah persaingan industri yang ketat.
Editor : NMD
Sumber : Kalimantanlive.com/berbagai sumber