oleh

Kenapa Rasulullah SAW Makan Kurma Jumlahnya Ganjil, Ini Penjelasan Ilmiahnya

KALIMANTANLIVE.COM – Tidak hanya lezat dan bergizi, makan kurma saat buka puasa juga merupakan sunah Rasulullah SAW.

Berbuka dengan kurma dan air putih adalah kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh umat Islam.

# Baca Juga :Berbagi Kebahagiaan di Bulan Suci Ramadan, PLN Salurkan Bantuan buat Anak Yatim, Difabel dan Lansia Dhuafa di Kalteng

# Baca Juga :Bantuan CSR Bertambah, Kini Giliran Banjarmasin Timur Gelar Pasar Murah Ramadan

# Baca Juga :Hari ke-11 Ramadan 1445 H, Bupati Kotabaru dan Jajaran Safari Jum’at ke Desa Pantai Baru

# Baca Juga :Wali Kota Banjarmasin Ajak Masyarakat Pertebal Keimanan dan Kualitas Ibadah di Bulan Suci Ramadan

Tak hanya itu, beliau juga memiliki kebiasaan memakan kurma dalam jumlah yang ganjil.

Dalam beberapa kesempatan, Rasulullah SAW makan tiga butir kurma saat berbuka puasa dan ketika hendak berangkat salat Idul Fitri. Selain tiga butir, Rasulullah SAW juga menganjurkan makan kurma dalam jumlah ganjil lainnya, seperti satu, tiga, lima, tujuh, atau sembilan.

Hadis HR Bukhori dan Muslim menerangkan bahwa mengonsumsi tujuh butir kurma ajwa pada pagi hari dapat menghindarkan seseorang dari racun maupun sihir sepanjang hari.

Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya ada di antara pepohonan, satu pohon yang tidak gugur daunnya. Pohon ini seperti seorang muslim, maka sebutkanlah kepadaku apa pohon tersebut?” Lalu orang menerka-nerka pepohonan wadhi.

Berbuka dengan kurma dan air putih adalah kebiasaan yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Kebiasaan ini kemudian diikuti oleh umat Islam.

Tak hanya itu, beliau juga memiliki kebiasaan memakan kurma dalam jumlah yang ganjil. Namun, tahukah kamu mengapa Rasulullah SAW makan kurma dalam jumlah ganjil? Simak pembahasan berikut ini.

Nabi Muhammad SAW diketahui memiliki kebiasaan makan kurma dalam jumlah ganjil, seperti 1, 3, 5, 7, atau 9. Hal ini karena bilangan ganjil adalah bilangan kesukaan Rasulullah SAW.

Dijelaskan dalam kitab Faidlul Qadir terjemahan Amir Hamzah Fachruddin, Al-Munawi menjelaskan Rasulullah SAW memakan tujuh butir kurma karena beliau menyukai bilangan ganjil. Beliau melakukan hal ini saat berbuka puasa atau ketika berangkat salat Idul Fitri.

“Adalah Rasulullah SAW tidak pergi untuk melaksanakan salat Idul Fitri sampai beliau memakan beberapa butir kurma. Beliau memakannya ganjil.” (HR Bukhari)